Bek Chelsea, Wesley Fofana, Mendapatkan Perlakuan Rasis Setelah Kekalahan dari Arsenal
Berita Bola Arsenal, Chelsea, diskriminasi, Liga Primer, pelecehan daring, Rasisme, sepak bola, Wesley FofanaBerita Terkini Untuk Semua – Chelsea berjanji akan mengambil tindakan setelah bek mereka, Wesley Fofana, menjadi sasaran pelecehan rasis menyusul kekalahan The Blues dalam pertandingan Liga Primer melawan Arsenal. Insiden ini terjadi setelah pertandingan berakhir, dan klub telah menyatakan kemarahannya atas tindakan tercela tersebut.1
Rincian Kejadian
Fofana sendiri telah menggunakan media sosial untuk membagikan tangkapan layar pesan-pesan rasis yang diterimanya setelah Chelsea dikalahkan 1-0 oleh Arsenal dalam pertandingan Liga Primer pada hari Minggu. Pesan-pesan tersebut berisi ujaran kebencian yang ditujukan kepada Fofana berdasarkan warna kulitnya.
Reaksi Cepat dari Chelsea
Klub Chelsea dengan sigap merespons pelecehan tersebut dan berjanji untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan media sosial dalam upaya untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat. Chelsea menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir segala bentuk diskriminasi dan akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.
Pernyataan Resmi Klub
“Chelsea Football Club merasa sangat terkejut dan jijik dengan meningkatnya pelecehan rasial daring terhadap para pemain kami,” demikian pernyataan resmi klub. “Pelecehan yang dialami Wes Fofana setelah pertandingan kemarin sangat menjijikkan dan tidak akan ditoleransi. Wes dan semua pemain kami mendapatkan dukungan penuh dari klub. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang yang berwenang dalam mengidentifikasi para pelaku dan mengambil tindakan sekuat mungkin.”
Suara Hati Wesley Fofana
Selain pernyataan dari klubnya, Fofana juga menyampaikan pendapatnya melalui Instagram. Ia menulis, “2025, kebodohan dan kekejaman tidak lagi bersembunyi. Ini bukan hanya sepak bola, ini bukan hanya ‘permainan’ ketika sebagian orang percaya bahwa warna kulit mereka membuat mereka lebih unggul dari orang lain. Sudah saatnya hal-hal berubah, platform mengambil tindakan, dan semua orang bertanggung jawab.” Ungkapan Fofana ini menunjukkan betapa seriusnya dampak pelecehan rasis terhadap para pemain dan pentingnya tindakan kolektif untuk memberantasnya.
Gambaran Wesley Fofana Lebih Besar
Dalam pertandingan melawan Arsenal di Stadion Emirates, Fofana bermain selama 86 menit dan sempat menjadi sorotan karena tekelnya terhadap Declan Rice. Tekel tersebut lolos dari hukuman kartu merah, yang membuat beberapa penggemar Arsenal marah. Mantan wasit Dermot Gallagher kepada Sky Sports mengatakan bahwa Fofana beruntung tidak mendapatkan kartu merah karena pelanggaran tersebut, serta beberapa pelanggaran lainnya yang ia lakukan sepanjang pertandingan. Gallagher menambahkan bahwa ironisnya Fofana justru mendapat kartu kuning di kemudian hari karena menunda dimulainya kembali pertandingan.
Kasus Serupa yang Meningkat
Sayangnya, Fofana bukanlah pemain pertama yang menjadi korban pelecehan serupa musim ini. Gelandang Everton, Abdoulaye Doucoure, pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, pemain Fulham, Calvin Bassey, pemain AC Milan, Kyle Walker. Dan pemain Manchester City, Khadija Shaw, juga menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menyoroti peningkatan baru-baru ini dalam pelecehan daring yang ditujukan kepada para pemain sepak bola. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi seluruh komunitas sepak bola dan menuntut tindakan nyata dari berbagai pihak untuk menghentikannya.
BACA JUGA : Mikel Arteta Diyakini Melihat ‘Potensi Romantis’ Reuni Sterling