Kritik Tajam Pelatih Qarabag untuk Chelsea: “Mereka Lengah dan Tak Sangka Kami Akan Menyerang”
Berita Bola Alejandro Garnacho, Chelsea, Enzo Maresca, Estevao, Gurban Gurbanov, hasil imbang, Kritik, Liga Champions, QARABAG, sepak bolaBerita Terkini Untuk Semua – Manajer Qarabag, Gurban Gurbanov, melontarkan kritik pedas terhadap para pemain Chelsea, menyebut mereka “lengah” dan “tidak menyangka kami akan menyerang” setelah tim raksasa Premier League tersebut hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan klub kecil Azerbaijan itu di ajang Liga Champions pada Rabu malam. Laga yang seharusnya menjadi malam rutin dan mudah bagi The Blues justru berubah menjadi kekacauan, di mana tim tamu harus berjuang keras untuk mengamankan satu poin saja dari perjalanan mereka ke Azerbaijan. Hasil ini sontak memicu perdebatan mengenai kesiapan mental dan taktis skuad asuhan Enzo Maresca, terutama dalam menghadapi tim yang secara di atas kertas jauh di bawah mereka.1
Awal Dominasi yang Kandas: Kepercayaan Diri yang Berujung Kelengahan
Di 20 menit pertama pertandingan, Chelsea memang menunjukkan jati diri mereka sebagai tim elite Liga Champions. Hanya berselang 16 menit sejak peluit pertama dibunyikan, Estevao sekali lagi membuktikan mengapa ia digadang-gadang sebagai masa depan Stamford Bridge. Dengan penyelesaian yang apik dan berkelas, ia berhasil membawa timnya unggul, memberikan indikasi bahwa malam itu akan berjalan sesuai skenario. Namun, seiring waktu berjalan, intensitas permainan The Blues mulai menurun drastis, dan rasa puas diri mulai merayap masuk ke dalam penampilan mereka. Momen inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Qarabag, yang mulai mencium adanya peluang.
Tepat pada menit ke-29, momentum berbalik arah. Camilo Duran dengan lincah berhasil menembus lini tengah Chelsea yang terlihat rapuh dan mencoba peruntungannya dari jarak jauh. Meskipun tendangannya membentur tiang gawang, bola pantulan jatuh tepat di hadapan Leandro Andrade, yang tanpa kesulitan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Kesalahan fatal kembali terjadi enam menit menjelang jeda. Jorrel Hato melakukan pelanggaran di kotak terlarang yang berujung pada hadiah penalti untuk tuan rumah. Marko Jankovic yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya, dan skor berubah 2-1 untuk keunggulan Qarabag saat turun minum.
Respon Maresca dan Gol Penyelamat Garnacho
Melihat timnya tertinggal dan bermain di bawah standar, Pelatih Enzo Maresca memutuskan untuk melakukan perubahan radikal saat jeda. Pelatih asal Italia itu tak membuang waktu dan langsung melakukan tiga pergantian pemain untuk menyuntikkan energi baru ke dalam timnya. Salah satu pemain yang dimasukkan adalah bintang muda Argentina, Alejandro Garnacho. Dampak dari kehadirannya terasa instan dan signifikan. Hanya 12 menit memasuki babak kedua, Garnacho mengambil inisiatif. Ia menggiring bola ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan kaki kiri yang keras. Menukik tajam ke sudut bawah gawang, mengubah kedudukan menjadi 2-2.
Sayangnya, alih-alih membangun momentum dari gol penyeimbang tersebut, permainan Chelsea kembali melonggarkan cengkeramannya. Mereka sekali lagi terjebak dalam kelalaian dan kehilangan fokus. Pertandingan berubah menjadi sangat terbuka. Sebuah pertarungan end-to-end yang kacau, jauh dari citra sepak bola terorganisir dan rapi yang selalu ditekankan oleh Maresca. Hal ini menunjukkan adanya masalah konsistensi mental yang harus segera diatasi oleh The Blues.
Kebanggaan Gurbanov dan Kritikan Terbuka untuk Skuad Muda Chelsea
Pasca pertandingan, Manajer Qarabag, Gurban Gurbanov, tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya terhadap semangat juang tim asuhannya. Ia membuka konferensi pers dengan memberikan ucapan selamat kepada para pendukungnya dan menyoroti semangat juang pemainnya, terutama menjelang perayaan Hari Kemenangan di Azerbaijan. Ia memuji tekad timnya yang berjuang hingga menit akhir melawan apa yang ia sebut “juara dunia” dan menegaskan bahwa timnya tidak gentar, menunjukkan karakter sejati Azerbaijan. Poin pertama yang mereka peroleh melawan tim Inggris ini, menurut Gurban Gurbanov, secara signifikan akan meningkatkan kepercayaan diri dan profil klub.
Secara tersirat, Gurban Gurbanov menyentil pemain Chelsea dengan mengatakan, “Mungkin para pemain Chelsea lengah dan tidak menyangka kami akan menyerang.” Pernyataan ini jelas merujuk pada sikap meremehkan yang mungkin ditunjukkan oleh skuad The Blues.
Di sisi lain, Chelsea yang menurunkan Starting XI dengan usia rata-rata hanya 23 tahun dan 97 hari—skuad termuda kedua yang pernah diturunkan klub Inggris dalam laga tandang Liga Champions—hampir saja harus membayar mahal atas minimnya pengalaman ini. Maresca mencoba mempertahankan ketenangannya di konferensi pers pasca-laga, tetapi frustrasinya terlihat jelas. Ia menyoroti perbedaan besar yang ia lihat di dalam kotak penalti, menganggap gol-gol yang mereka kebobolan sebagai “gol konyol”. Ia juga mengkritik ketidakmampuan timnya untuk tampil klinis meskipun sering kali berhasil memasuki kotak penalti lawan. Walau begitu, Maresca juga memberikan kredit kepada Qarabag, mengakui bahwa mereka adalah tim yang bagus, terutama saat bermain di kandang.
Peringatan di Baku: Ancaman Eliminasi Mengintai The Blues
Dengan hasil imbang ini, Chelsea kini berada di posisi yang cukup mengkhawatirkan. Mereka memiliki tujuh poin dari empat pertandingan, sama dengan Qarabag. Menempatkan mereka dalam bahaya nyata untuk terpaksa melewati babak play-off sistem gugur alih-alih melaju otomatis ke Babak 16 Besar Liga Champions. Saat ini, mereka menempati peringkat ke-12 di klasemen. Padahal hanya delapan tim teratas yang dijamin mendapatkan tiket otomatis ke babak 16 besar.
Peringatan di Baku ini datang pada waktu yang genting, dengan serangkaian ujian berat sudah menanti di depan mata. Barcelona dijadwalkan akan mengunjungi Stamford Bridge akhir bulan ini, sementara jadwal tandang ke markas Atalanta dan Napoli membayangi dengan ancaman serius. Chelsea harus segera memperbaiki masalah mental dan taktis mereka jika tidak ingin musim Liga Champions mereka berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
BACA JUGA : Wesley Fofana Berurusan dengan Chelsea Setelah Pelanggaran Mengemudi Kesembilan
