Kritik Tajam Ikon Liverpool untuk Alexander Isak: ‘Ngegas’ tapi Tak Jadi Ancaman
Berita Bola Alexander Isak, Anfield, Arne Slot, carabao cup, Emile Heskey, Kritik, Liga Primer Inggris, Liverpool, Newcastle United, sepak bola, transfer rekorPerjuangan Alexander Isak di Anfield dan Kritik dari Legenda Klub
Berita Terkini Untuk Semua – Penyerang Liverpool yang memecahkan rekor transfer, Alexander Isak, mendapat sorotan tajam dari salah satu ikon klub. Pemain depan asal Swedia itu dituding terlalu banyak ‘ngegas’ atau bersemangat tanpa hasil (‘huffing and puffing’) tetapi gagal untuk menjadikan dirinya ‘ancaman’ (‘a menace’) yang nyata bagi pertahanan lawan. Liverpool merekrut Isak dari Newcastle United pada bursa transfer musim panas dengan biaya fantastis, mencapai rekor Inggris sebesar £125 juta (sekitar $169,3 juta). Namun, performa pemain yang diharapkan menjadi ujung tombak utama tim asuhan Arne Slot ini masih jauh dari ekspektasi di Anfield.1
Beban Harga Selangit yang Belum Terbayar
Sebagai salah satu transfer termahal dalam sejarah sepak bola Inggris, wajar jika ekspektasi yang ditujukan kepada Isak sangat tinggi. Selama tiga musim sebelumnya di Newcastle United, Isak memang tampil menonjol dan menjadi andalan dalam mencetak gol, bahkan membantu The Magpies meraih gelar bersejarah Piala Liga Inggris (Carabao Cup) tahun lalu, di mana ia mencetak gol saat mengalahkan Liverpool di final. Kontribusi signifikannya juga membantu Newcastle finis di posisi kelima klasemen Liga Primer, mengamankan tiket ke Liga Champions musim ini.
Pemain berusia 26 tahun ini tiba di Merseyside dengan sorotan besar pada hari tenggat waktu transfer. Sayangnya, beberapa bulan pertamanya di Liverpool terasa penuh gejolak. Isak baru mencetak satu gol dalam delapan penampilan di semua kompetisi. Belum lagi, ia baru-baru ini mengalami cedera yang membuatnya absen di laga penting Liga Primer melawan Brentford. Menurunnya performa Isak ini disinyalir turut memengaruhi penampilan The Reds secara keseluruhan. Skuad besutan Arne Slot kini menghadapi masa sulit, dengan catatan empat kekalahan beruntun di kasta tertinggi sepak bola Inggris, sebuah situasi yang mendesak perbaikan segera dari semua lini, termasuk lini serang yang diisi oleh Isak.
Sorotan Legenda Klub Emile Heskey
Mantan penyerang Liverpool dan tim nasional Inggris, Emile Heskey, membagikan analisisnya yang tajam mengenai rekrutan termahal klub. Heskey menekankan bahwa kontribusi pemain harus tetap ada, bahkan ketika gol tidak kunjung datang.
Pentingnya Kontribusi Non-Gol dan Kerja Keras
Heskey mengungkapkan pandangannya melalui wawancara dengan 10bet Casino. “Hal utama bagi saya adalah ketika Anda tidak mencetak gol, Anda tetap harus berkontribusi pada permainan. Kita telah melihat pasang surut dengan Mo Salah, yang telah mencetak banyak gol. Tetapi ketika dia tidak mencetak gol, dia ingin berkontribusi lebih banyak.” Menurutnya, kerja keras, banyak berlari, dan membuat frustrasi bek lawan adalah hal fundamental yang bisa dilakukan seorang penyerang saat sedang kesulitan mencetak gol. Heskey menggarisbawahi filosofi bahwa pertahanan yang efektif justru dimulai dari lini serang.
Heskey mengenang bagaimana prinsip ini ia pelajari di Leicester dan Liverpool, karena klub-klub tersebut memiliki bek terbaik yang bermain di lini depan. Merujuk pada legenda Ian Rush, yang selalu menjadi ‘ancaman’ bagi para bek. Intinya, seorang penyerang harus mendapatkan dasar ini dengan benar, dan hal-hal lain akan mengikutinya. Selain itu, Heskey juga menyoroti kondisi fisik Isak. “Sepertinya kebugarannya belum mencapai titik seharusnya. Dia terlihat sedikit huffing and puffing [terengah-engah], jadi dia hanya perlu meningkatkan kebugarannya sedikit untuk melakukan usaha keras (graft) yang dibutuhkan di level tertinggi,” ujar Heskey. Ia juga menambahkan, di level tertinggi, ada anggapan bahwa pemain akan mendapatkan lebih banyak waktu dengan bola sehingga perlu bekerja lebih sedikit, padahal kenyataannya justru sebaliknya. Heskey mencontohkan Cesc Fabregas saat ia bermain, di mana Fabregas adalah pemain yang paling banyak berlari. Meskipun Arsenal mendominasi penguasaan bola hingga 60-70%. Hal itu terjadi karena Fabregas memiliki keinginan yang lebih besar daripada yang lain.
Saran untuk Alexander Isak: Bekerja Lebih Keras
Heskey juga memberikan beberapa saran berharga untuk Isak guna memulihkan performanya. Ia menegaskan, satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali kebugaran pertandingan adalah melalui latihan dan. Ketika diturunkan dalam pertandingan, bekerja lebih keras lagi. Heskey mengaitkan komentarnya dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh Andy Robertson tentang perlunya pemain Liverpool untuk bekerja lebih keras agar bisa mendapatkan yang terbaik dari diri mereka sendiri. Para pemain The Reds adalah pemain-pemain hebat dan sudah menunjukkannya berkali-kali. Potensi itu ada, tetapi mereka perlu membukanya dengan bekerja lebih keras.
Peluang Liverpool untuk Bangkit di Kandang
Manajer Arne Slot tentu berharap timnya segera bangkit dari rentetan hasil buruk ini dan mengatasi kekurangan mereka untuk mendapatkan kembali performa impresif di awal musim, di mana mereka sempat mencatat tujuh kemenangan beruntun. Serangkaian pertandingan kandang di Anfield memberikan peluang ideal bagi The Reds untuk kembali ke jalur kemenangan. Liverpool akan menghadapi Crystal Palace di Piala Liga Inggris (Carabao Cup), kemudian menjamu Aston Villa di Liga Primer, dan puncaknya melawan raksasa Real Madrid di Liga Champions.
Pada hari Rabu, pasukan Slot akan menjamu Crystal Palace di Carabao Cup. The Merseysiders tentu bertekad membalas dendam setelah dua kali dikalahkan oleh The Eagles di musim 2025-26 ini. Memanfaatkan dukungan publik Anfield untuk mencetak gol dan membangun momentum positif adalah kunci bagi Liverpool untuk mengakhiri krisis mini yang sedang mereka hadapi saat ini.
BACA JUGA : Komitmen Tegas Nuno Mendes: Menolak Godaan Manchester United Demi Kejayaan Paris Saint-Germain
