Tuntutan Keras Vicario Pasca Kekalahan Spurs dari Chelsea: “Kami Perlu Berbuat Lebih Banyak!”
Berita Bola Chelsea, Djed Spence, FC Copenhagen, Liga Champions, Liga Inggris, Micky van de Ven, Premier League, Thomas Frank, Tottenham Hotspur, VicarioBerita Terkini Untuk Semua – Guglielmo Vicario Desak Skuad Tottenham Hotspur untuk Introspeksi Setelah Penampilan Buruk Melawan Chelsea. Kekalahan menyakitkan Tottenham Hotspur dari rival London mereka, Chelsea, baru-baru ini telah memicu gelombang kemarahan dan frustrasi di dalam skuad. Penampilan yang lesu dan kurangnya daya juang dalam pertandingan tersebut, yang berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk keunggulan The Blues. Telah mengungkap keretakan yang semakin dalam di ruang ganti Spurs. Guglielmo Vicario, kiper asal Italia yang telah menjadi salah satu pemain paling konsisten dalam dua musim terakhir. Tampil di depan publik dan melontarkan kritik keras kepada rekan-rekan setimnya. Ia secara tegas menuntut agar seluruh pemain melakukan introspeksi diri dan segera meningkatkan level permainan mereka, karena menurutnya. Performa yang ditampilkan jauh dari standar yang diharapkan dari klub sebesar Tottenham Hotspur.1
Frustrasi Guglielmo Vicario Mencapai Titik Didih
Setelah serangkaian penampilan yang secara konsisten di bawah ekspektasi, Guglielmo Vicario tampaknya telah mencapai batas kesabarannya. Kiper yang dikenal karena komitmen dan semangatnya ini memberikan penilaian yang penuh gairah dan jujur mengenai kinerja tim. Ia menekankan bahwa dalam kondisi seperti ini. Setiap anggota skuad harus berani melihat ke dalam diri sendiri dan mengakui bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak lagi.
Seruan untuk Komitmen Penuh
Berbicara setelah kekalahan dari Chelsea, Vicario tidak menahan diri untuk menyatakan kekecewaannya. Ia mengungkapkan bahwa sangat sulit untuk menerima kenyataan pahit dari pertandingan tersebut dan menegaskan kembali betapa pentingnya komitmen 100% saat membela klub ini. Menurutnya, meskipun sulit, dedikasi penuh harus diberikan setiap hari, baik dalam sesi latihan maupun di hari pertandingan. Kekecewaan terbesar Vicario terletak pada kenyataan bahwa timnya tidak tampil dengan energi dan performa terbaik. Menunjukkan bahwa sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ia percaya bahwa secara individu, setiap pemain harus berusaha lebih keras jika mereka ingin mencapai hasil yang baik dan membuat semua orang. Termasuk diri mereka sendiri, merasa bangga dan bahagia. Hari kekalahan itu jelas merupakan hari yang buruk karena Spurs gagal tampil di level terbaik mereka.
Dominasi The Blues di Derby London
Chelsea sepenuhnya mendominasi jalannya pertandingan di Tottenham Hotspur Stadium dan pantas memenangkan pertandingan dengan selisih gol yang lebih besar daripada skor akhir 1-0. The Blues berhasil mencetak gol melalui Joao Pedro di babak pertama dan setelah itu. Mereka tidak pernah terlihat akan kehilangan keunggulan mereka atas rival London tersebut. Kekalahan ini menjadi kekalahan kandang yang kesekian kalinya bagi Spurs di depan para pendukung setia mereka. Sejak stadion baru dibuka pada tahun 2019, ini adalah kekalahan ke-42 mereka di Premier League di kandang sendiri. Sebuah statistik yang memprihatinkan karena hanya enam kekalahan lebih sedikit dari yang dialami rival mereka di London Utara, Arsenal, di Emirates Stadium. Sebuah stadion yang dibuka jauh lebih awal, yaitu pada tahun 2006.
Pekerjaan Berat Thomas Frank untuk Memperbaiki Nasib Klub
Dengan hanya meraih empat kemenangan kandang di Premier League sepanjang tahun 2025, manajer Thomas Frank menghadapi tugas yang sangat berat untuk membalikkan nasib buruk Spurs. Meskipun The Lilywhites berhasil meraih trofi pertama mereka dalam beberapa dekade pada musim panas ketika mereka mengangkat gelar Liga Europa, performa domestik klub tetap mengecewakan. Setelah finis di posisi ke-17 di Premier League musim lalu, sebuah rekor terendah klub, Spurs telah terbiasa dengan kekecewaan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin dibutuhkan lebih dari sekadar penunjukan manajer baru untuk menyembuhkan kebusukan yang telah berakar di jantung klub.
Insiden Kontroversial dan Upaya Frank Meredam Ketegangan
Tugas Frank di London Utara terlihat semakin sulit seiring berjalannya waktu. Awalnya, mantan pelatih Brentford ini memang sempat mengawali kehidupannya di Spurs dengan cukup baik. Namun, serangkaian penampilan datar dan kekalahan telah meningkatkan tekanan di bawah pelatih asal Denmark tersebut. Suasana yang tegang di Spurs semakin terlihat jelas setelah kekalahan dari The Blues, terutama dengan beredarnya sebuah video di media sosial tak lama setelah peluit akhir. Video tersebut memperlihatkan bek Micky van de Ven dan Djed Spence yang tampak mengabaikan upaya Frank untuk mendekati mereka dalam perjalanan menuju ruang ganti.
Pembelaan Diplomatik Sang Manajer
Kedua bek tersebut terlihat tidak senang dengan manajer mereka dan tidak menyembunyikan perasaan mereka saat bergegas meninggalkan lapangan. Frank terlihat terkejut dan terpaku di tempat, menyaksikan dengan tak percaya ketika kedua pemain itu menjauhinya di tengah sorakan cemoohan yang turun dari tribun penonton. Pasca-pertandingan, Frank berupaya meremehkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa wajar jika semua pemain merasa frustrasi karena mereka ingin tampil baik, menang, dan berkinerja maksimal. Ia memahami perasaan mereka dan menambahkan bahwa memang sulit untuk tampil konsisten, baik di masa-masa baik maupun buruk. Frank pun menjelaskan tindakannya mendekati para penggemar. Dengan mengatakan bahwa tentu saja lebih menyenangkan saat tim meraih kemenangan. Ketika didesak untuk memberikan pendapatnya tentang Van de Ven dan Spence. Pelatih asal Denmark itu tetap bersikap diplomatis dan membela para pemainnya.
Laga Eropa Menanti di London
Spurs akan kembali beraksi pada hari Rabu mendatang saat mereka menjamu FC Copenhagen dalam ajang Liga Champions. Frank pasti sangat mengenal lawan mereka, mengingat pengalamannya sebagai pelatih di Brondby, klub yang berasal dari negara asalnya, Denmark. Pertandingan ini akan menjadi ujian mental dan fisik bagi skuad Spurs untuk membuktikan bahwa mereka dapat bangkit dari keterpurukan domestik.
BACA JUGA : Dwigol Dramatis Cristiano Ronaldo: Al-Nassr Pertahankan Start Sempurna di Liga Pro Saudi
