Menguak Alasan De Zerbi Mencadangkan Mason Greenwood Jelang Duel Krusial Liga Champions
Berita Bola Atalanta, Aubameyang, Liga Champions, Ligue 1, Manchester United, Mason Greenwood, Olympique Marseille, Roberto De Zerbi, Rotasi PemainBerita Terkini Untuk Semua – Kepala pelatih Olympique Marseille, Roberto De Zerbi, baru-baru ini memberikan penjelasan komprehensif mengenai keputusannya untuk mencoret Mason Greenwood dari starting XI saat timnya meraih kemenangan tipis di Ligue 1 atas Auxerre. Keputusan ini, yang jarang terjadi sejak kedatangan sang pemain Inggris, menuai sorotan, terutama mengingat performa impresif Greenwood belakangan ini. Roberto De Zerbi mengungkapkan alasan di balik manajemen pemain tersebut menjelang pertandingan penting Liga Champions melawan tim Serie A, Atalanta, yang dijadwalkan berlangsung di Prancis pada pertengahan pekan.1
Strategi Rotasi dan Pengelolaan Beban Pemain Kunci
Marseille berhasil menaklukkan Auxerre dengan skor 1-0 pada Sabtu malam, meskipun kedua tim harus bermain dengan sepuluh pemain akibat kartu merah yang diterima masing-masing. Mason Greenwood, yang telah menjadi bintang di Ligue 1 sejak kepindahannya dari Inggris, merasakan suasana yang tidak biasa dengan memulai pertandingan dari bangku cadangan. Namun, Roberto De Zerbi menegaskan bahwa langkah ini murni merupakan bagian dari manajemen skuad, dan ia merasa penyerang tersebut sedang kelelahan serta membutuhkan istirahat yang sangat dibutuhkan.
Menanggapi pertanyaan media menjelang laga Eropa yang akan datang, pelatih asal Italia ini dengan tegas menyatakan filosofi kepelatihannya. “Saya tidak pernah memilih tim dengan memikirkan pertandingan berikutnya. Atalanta tidak lebih penting daripada Auxerre,” ujarnya. Ia melanjutkan, fokusnya kini telah beralih sepenuhnya ke persiapan melawan Atalanta, dan setelah itu, perhatian akan beralih ke pertandingan Ligue 1 berikutnya melawan Brest. De Zerbi secara spesifik menyebut bahwa ia merasakan adanya penurunan ketajaman pada Greenwood dan juga Paixão. “Saya merasa Greenwood dan Paixão sudah lelah dan kurang tajam. Bukan secara fisik, tetapi kurang tajam dari biasanya, dan kurang cemerlang,” jelasnya, merujuk pada aspek mental dan performa teknis. Itulah alasan utamanya lebih memilih untuk memainkan Aubameyang dan Vaz di lini depan sebagai starter pada laga Ligue 1.
Kebangkitan Karier di Prancis dan Statistik Impresif
Pemain berusia 24 tahun itu meninggalkan Manchester United pada tahun 2024 dengan biaya transfer sekitar $27 juta, setelah melalui beberapa bulan yang penuh gejolak dalam kehidupan pribadinya. Masa lalu kontroversialnya yang mencakup penangkapan dan tuntutan pada Oktober 2022 atas percobaan pemerkosaan. Perilaku pengendalian dan pemaksaan, serta penyerangan, telah menciptakan kabut di sekitar kariernya. Meskipun semua tuduhan terhadap Greenwood dicabut pada tahun 2023, Manchester United memilih untuk tidak mengintegrasikannya kembali ke dalam skuad mereka.
Sebelum kepindahannya permanen ke Prancis, Greenwood sempat dipinjamkan ke klub Spanyol, Getafe, oleh raksasa Premier League tersebut, di mana ia tetap menunjukkan performa lapangan yang menarik minat klub-klub top Eropa. Kepindahannya ke Marseille diiringi dengan klausul sell-on yang signifikan bagi United. Sejak saat itu, lulusan akademi Manchester United ini telah membuktikan nilainya di Ligue 1 dan kompetisi Eropa. Sejauh ini, Greenwood telah mencatatkan 49 penampilan untuk Marseille, dengan kontribusi yang sangat impresif berupa 30 gol dan 10 assist. Statistik ini menunjukkan bahwa ia telah menemukan kembali sentuhan terbaiknya di bawah asuhan Roberto De Zerbi dan menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di skuad Les Phocéens.
Keteguhan Presiden Klub di Tengah Kontroversi
Terlepas dari kontroversi masa lalunya, sejumlah klub raksasa Eropa diyakini masih memantau perkembangan pemain internasional Inggris tersebut. Dengan banyak yang mempertimbangkan untuk merekrutnya. Namun, Presiden Marseille, Pablo Longoria, bertekad untuk mempertahankan sang pemain. Longoria mengakui bahwa ia sempat mendapat perlawanan, bahkan dari Walikota kota tersebut, namun ia tetap mendorong kesepakatan transfer Greenwood.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Longoria menjelaskan proses pengambilan keputusan tersebut. Ia menekankan bahwa dalam situasi seperti itu, klub harus mempertimbangkan nilai-nilai mereka. Longoria dan timnya mengumpulkan informasi mendalam dari semua klub tempat Greenwood bermain dan tentang situasi yang terjadi. Ia secara pragmatis mengakui bahwa perekrutan ini adalah upaya memanfaatkan situasi di pasar. Mengetahui bahwa Greenwood adalah pemain yang sangat berbakat dan kesempatan ini muncul dari kondisi yang terjadi di masa lalu. Walaupun hanya ada satu orang yang tidak setuju dalam diskusi internal. Longoria merasa keputusannya mudah karena ia yakin dengan strategi komunikasi yang diterapkan. Ia percaya pada pentingnya transparansi, menjelaskan mengapa keputusan itu diambil, dan membiarkan waktu yang akan menjadi penilai akhir.
Menghadapi Tantangan Berat Liga Champions
Greenwood diperkirakan akan kembali mengisi lini serang Marseille sebagai starter untuk duel penting di Liga Champions melawan Atalanta. Sejauh ini, perjalanan Marseille di kompetisi Eropa cukup berliku, dengan hanya meraih satu kemenangan dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan, yakni saat membantai Ajax 4-0. Mereka memberikan perlawanan sengit saat menghadapi Real Madrid dan Sporting CP. Meskipun pada akhirnya harus menelan kekalahan tipis di kedua laga tersebut. Dengan performa apik yang ditunjukkannya. Greenwood tentu berharap dapat menambah koleksi satu gol dan satu assist-nya di Liga Champions ketika ia berhadapan dengan tim kuat asal Italia, Atalanta, pada pekan ini.
BACA JUGA : Tuntutan Barcelona kepada Rashford Demi Transfer Permanen
