Tuduhan Perilaku ‘Mengancam’ Real Madrid oleh Kepala La Liga Tebas
Berita Bola ancaman, Barcelona, Copa Del Rey, Florentino Perez, Javier Tebas, kontroversi, La Liga, Real Madrid, Ricardo de Burgos Bengoetxea, RMTV, sepak bola SpanyolBerita Terkini Untuk Semua – Presiden La Liga Javier Tebas mengecam perilaku ‘mengancam’ Real Madrid di tengah kontroversi seputar final Copa del Rey. Yang akan berlangsung pada hari Sabtu melawan Barcelona. Tebas menuduh klub tersebut melakukan ‘perebutan kekuasaan’ terkait dengan insiden wasit.1
Rangkaian Peristiwa yang Terjadi
Awal pekan ini, RMTV, afiliasi dari Real Madrid, mengunggah video yang menyoroti wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea. Yang ditunjuk untuk memimpin pertandingan final Copa del Rey antara Barcelona dan Los Blancos. Video tersebut mengimplikasikan bahwa wasit tersebut cenderung menguntungkan tim Catalan. Bengoetxea kemudian mengungkapkan dengan berlinang air mata bahwa putranya menjadi korban perundungan di sekolah akibat kampanye kebencian terarah dari Los Blancos terhadap dirinya. Setelah itu, klub meminta agar wasit berusia 39 tahun tersebut dibebaskan dari tugasnya untuk pertandingan final.
Implikasi Lebih Luas dari Situasi Ini
Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dengan cepat menolak permintaan Madrid, yang kemudian mendorong tim asuhan Carlo Ancelotti. Untuk membatalkan konferensi pers dan sesi latihan pra-pertandingan mereka. Tindakan ini memicu laporan bahwa Los Blancos mempertimbangkan untuk memboikot pertandingan final. Presiden La Liga Tebas, yang secara terbuka merupakan penggemar juara Eropa 15 kali tersebut. Kini mengkritik Florentino Perez dan klub atas taktik mencari simpati mereka. Tebas menuduh presiden Madrid tersebut berusaha untuk ‘mendominasi sepak bola daripada mencari perbaikannya’.
Pernyataan Tegas dari Javier Tebas
Melalui platform media sosial X, Tebas menuliskan, “Dia tidak menyukai Tebas karena dia tidak bertindak sesuai keinginannya. Dia tidak menyukai Ceferin karena dia tidak mendengarkannya. Dia tidak menyukai Louzan karena dia tidak berada di bawah pengaruhnya. Tidak menyukai komentator di TV karena mereka tidak mengatakan apa yang ingin dia dengar.”
Tebas melanjutkan, “Dia tidak menerima reformasi karena itu tidak sesuai dengannya. Sekarang, setelah para wasit bereaksi—setelah pelecehan terus-menerus dari Real Madrid TV—dia bereaksi dengan membatalkan konferensi pers. Melewatkan latihan, meremehkan kompetisi, dan menolak menghadiri final. Dia tidak mengeluh, dia mengancam. Tidak memprotes, dia menghukum. Dia tidak ingin memperbaiki sepak bola, dia ingin memilikinya.”
“Bagian terburuknya bukanlah bahwa dia ingin memiliki sepak bola—tetapi bahwa lingkaran tertentu mengizinkannya, menormalisasinya, dan bahkan membantunya,” pungkas Tebas.
Langkah Selanjutnya Menjelang Final Copa del Rey
Real Madrid kini telah secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka akan berpartisipasi dalam final Copa del Rey melawan Barcelona pada Sabtu malam. Keputusan ini seolah mendukung klaim Tebas bahwa seluruh kontroversi ini hanyalah taktik tekanan menjelang pertandingan untuk semakin mengintimidasi para wasit dan komite perwasitan.
BACA JUGA : Masa Depan Kevin De Bruyne di Manchester City